Empat Tim Paling Sial di Eropa Musim Ini: Roma, Sevilla, Getafe, Inter – Perkenalkan empat tim paling sial di kompetisi Eropa musim ini: AS Roma, Sevilla, Getafe dan Inter Milan. Keempatnya tidak seberuntung dibandingkan peserta lain di Liga Champions dan Liga Europa.

Otoritas bola Eropa UEFA sudah keluar dengan keputusan mereka pada hari Kamis (9/7) mengenai babak 16 besar Liga Champions dan Liga Europa, yang drawingnya untuk perempat final, semi final dan final akan dilangsungkan Jumat (10/7) sore nanti di Nyon, Swiss. Para peserta babak 16 besar untuk dua kompetisi itu akan menjalani leg kedua masing-masing. Tapi khusus untuk empat tim paling sial di Eropa musim ini tersebut, hanya ada satu leg, di tempat netral pula kunjungi sbobet.

Tidak seperti dugaan semula akan kemungkinan berita buruk, UEFA memutuskan bahwa para peserta 16 besar Liga Champions akan menjalani leg keduanya sesuai jadwal. Jadi Real Madrid akan tandang ke Manchester City untuk leg keduanya di Stadion Etihad di Inggris, Barcelona akan menjamu Napoli untuk leg keduanya di Camp Nou.

Demikian juga Bayern Munchen akan menerima Chelsea di Allianz Arena, serta Juventus kedatangan Olympique Lyon di Turin. Semua sesuai harapan setiap tim yang kebagian leg kedua di kandangnya masing-masing. UEFA menyebut keputusan itu adalah “demi keadilan” setelah mendengarkan pendapat para ahli kesehatan serta mempertimbangkan kebijakan karantina masing-masing negara.

Zinedine Zidane menjadi pembela atas keajaiban ‘luar biasa’ bintang Real Madrid – Voli Karim Benzema mungkin menjadi gol La Liga musim ini dan Marco Asensio ditambahkan dalam pembahasan setelah Real Madrid menyerbu Valencia 3-0 pada Jumat pagi. Dua gol brilian membantu Madrid meraih kemenangan dijamin di Stadion Alfredo di Stefano yang kosong, tempat Benzema menerima pemilihannya yang luar biasa dengan dua penyangga setelah menggunakan timnya di depan berkat kombinasi lain dengan Eden Hazard.

Valencia menjadi tim yang lebih baik di babak pertama kompilasi Rodrigo Moreno membentur tiang gawang dan kemudian mengesampingkan gol setelah wasit Jose Sanchez mulai dengan VAR.

Namun Madrid menemukan gigi yang berbeda setelah istirahat untuk mengukir kemenangan yang menangguhkan defisit mereka di Barcelona, ​​yang bermain tandang di Sevilla pada hari Jumat Taruhan Bola (lokal).

Gol kedua Benzema yang mengeluarkan bola dengan satu kaki dan kemudian melakukan tendangan voli dengan yang lain muncul saat yang muncul yang kemudian setelah yang dramatis untuk Asensio juga.

Asensio tidak bermain secara kompetitif sejak 10 Juni tahun lalu setelah mengalami cedera ligamen anterior tetapi pemain penyelamatan 24 tahun itu mengumumkan kembalinya dengan gaya, melakukan tendangan voli dengan melepaskan hanya 31 detik setelah masuk.

“Sudah berbulan-bulan kerja keras dan aku sangat senang bermain lagi dan memenangkan gol,” katanya setelah itu. “Saya merasakan banyak emosi, kepuasan. Banyak pekerjaan telah dilakukan dalam hal ini. “Itu sangat menantang,” kata pelatih Zinedine Zidane. “Kami senang melihat lagi di lapangan.”

Namun dengan sembilan pertandingan yang tersisa dalam perburuan gelar, Benzema muncul kunci, terutama karena kemitraannya dengan Bahaya yang bangkit kembali terus berkembang.

Ini adalah golnya yang ke 243 bagi Real Madrid di semua kompetisi, menempatkannya di atas Ferenc Puskas ke urutan perbincangan dalam daftar klub sepanjang masa.

“Penampilannya luar biasa, seperti seluruh tim, tapi lengkap luar biasa,” kata Zidane.

“Kami tahu bahwa ia nyaman dengan kaki kirinya tetapi wow, mengangkat bola dengan cara itu dan mengayun seperti itu dengan kaki kirinya, tanpa bola membuka tanah, sungguh itu adalah keahlian yang sangat rumit.

“Sangat indah dilihat dan aku bahagia untuknya.”

Benzema sangat gembira, mengatakan: “Itu gol yang indah, saya pikir saya bisa mengatakan itu indah, masuk dan itu hebat. Kadang-kadang saya melakukan itu dalam latihan dan hari ini saya melakukan di pertandingan. “

Bahkan, dia dua kali mencari Hazard di babak pertama terlalu tajam, pertama kali istirahat dia bermain kembali di dalam dengan Fede Valverde bebas di luar dirinya.

Setelah awal yang kuat, Madrid memudar dan Valencia tampil kuat. Mereka membentur tiang kompilasi umpan Maxi Rodriguez dari Rodrigo jelas, tendangannya dialihkan oleh ujung jari Thibaut Courtois.